Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menegaskan komitmennya dalam menghadirkan solusi inovatif di bidang sanitasi berkelanjutan. Berbagai program dirancang tidak hanya untuk menjawab persoalan lingkungan, tetapi juga memberi manfaat langsung bagi masyarakat.
Wakil Wali Kota Tangerang, Maryono, menyampaikan bahwa sejumlah langkah inovatif telah dijalankan, mulai dari pengelolaan limbah hingga pemanfaatan sampah sebagai sumber energi. Program tersebut dilaksanakan melalui kolaborasi dengan pihak swasta agar penerapannya lebih optimal dan berkesinambungan.
Sampah dari TPA Rawa Kucing diolah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF). Pengiriman perdana sebanyak 32 ton RDF telah dilakukan, dengan nilai jual sekitar Rp300 ribu per ton. RDF nantinya bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif industri.
“Kami ingin menghadirkan program yang tidak hanya menjawab masalah sanitasi hari ini, tetapi juga bermanfaat langsung bagi warga dan berkontribusi pada energi berkelanjutan. Mulai dari jamban sehat, layanan Bolang, sampai pengolahan sampah jadi RDF, semuanya dirancang untuk berdampak nyata,” ujar Maryono.
Langkah lain yang dijalankan adalah penutupan TPS liar di sejumlah titik, khususnya yang berada di jalan protokol. Menurut Maryono, penertiban tersebut bertujuan menjaga estetika kota sekaligus mengurangi potensi pencemaran lingkungan.
Selain itu pemkot Tangerang juga sudah membangun 176 jamban sehat hingga inovasi terbaru yang langsung menyentuh kebutuhan warga.
Salah satunya adalah Bentor Sedot Tinja Layanan Masuk Gang (Bolang), kendaraan roda tiga yang dirancang khusus untuk menjangkau gang sempit yang tidak bisa dilalui truk penyedot konvensional. Layanan ini dihadirkan agar masyarakat di kawasan padat penduduk tetap mendapatkan akses sanitasi yang layak.
Maryono, juga menambahkan, inovasi-inovasi ini tidak mungkin berhasil tanpa dukungan masyarakat, dunia usaha, dan lintas perangkat daerah. CSS, menurutnya, menjadi wadah penting untuk berbagi pengalaman antardaerah.
“Sanitasi bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga soal perubahan perilaku dan gotong royong,” pungkasnya. (ADV)