Tangselinfo.com – Puluhan Warga yang mengatasnamakan aliansi warga pondok aren, Menggelar aksi Protes dengan memasang spanduk yang bertuliskan ‘Tolak Pembangunan Flyover’ di area proyek pembangunan perumahan milik pengembang swasta PT Jaya Real Properti Bintaro.
Aksi ini di lakukan lantaran di duga kuat, pengembang PT JRP Bintaro, akan membangun perlintasan flyover yang menghubungkan antara dua kelurahan yaitu Kelurahan Parigi Lama dan Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel) guna kepentingan properti milik pengembang.
Sahrudin, selaku humas Forum RT RW Pondok Kacang Timur perwakilan dari aliansi warga Pondok Aren mengatakan, bahwasanya dirinya bersama dengan warga lainya menolak dengan rencana akan di bangunya flyover yang melintasi jalan H Sarmah, serta menyampaikan tuntutan kepada pihak pengembang.
“Tuntutannya berisi menolak adanya rencana pembangunan flyover dengan definisi akan menimbulkan dampak lingkungan, dampak sosial, dampak ekonomi, dampak banjir, serta dampak lainya dan menuntut agar membuat jalan bersama atau perempatan,” kata Sahrudin.
Sementara itu Aguslan Busro selaku anggota DPRD Tangerang Selatan komisi 1, menanggapi bahwa dirinya akan menjembatani hal-hal yang di inginkan oleh masyarakat dan dirinya pun berharap pembangunan juga jangan sampai terhambat karena investasi di Tangsel juga di butuhkan.
“Namun bila memang pembangunan ini menyalahi prosedur maka akan di minta untuk menyelasaikan secara mufakat dan Mudah-mudahan aspirasi dari masyarakat ini bisa di dengar oleh pihak pengembang Bintaro Jaya,” ungkapnya.
Aguslan bakal mengecek letak tata ruang, apakah ini nantinya akan berfungsi untuk masyarakat atau hanya kepentingan kelompok, karena hingga saat ini pun dirinya belum mendapatkan gambar rencana flyover tersebut dan dirinya akan memastikan terkait perijinannya dulu kepada dinas terkait.
Dari rencana pembangunan flyover yang akan dibuat oleh pengembang PT JRP Bintaro dianggap oleh warga banyak menimbulkan kontroversi, dimana warga menginginkan adanya perempatan jalan atau menjadi jalan bersama.
Ahmad Syauqi Farhan Mawali selaku DPRD Tangsel Komisi 1 pun, ikut menanggapi bahwa memang keinginan warga adanya jalan bersama. “Di Tangsel ini kan sering terjadi banjir dengan adanya pembangunan-pembangunan yang ada di sini, karena pembangunanya yang berada dekat kali khawatir kali akan menjadi kecil, dan serapan air makin berkurang karena area persawahan menjadi perumahan, oleh sebab itu dirinya meminta kepada pihak PT Jrp Bintaro agar bisa kooperatif kepada pemerintah.
Tak hanya itu saja, warga pun banyak mempertanyakan terkait ijin truk-truk proyek yang melintasi jalan desa Haji Sarmah, karena di anggap mengganggu aktivitas warga yang melintas di area tersebut terlebih saat hujan tiba yang khawatir akan terpleset karena licinnya jalan, lantaran banyaknya tanah merah di jalan tersebut.